Teroris Houthi Yaman pada Minggu pagi mengklaim bahwa mereka telah menembak jatuh drone MQ-9 buatan AS lainnya yang terbang di atas negara tersebut, yang mungkin merupakan penembakan terbaru terhadap pesawat pengintai bernilai jutaan dolar tersebut. Teroris mengatakan Amerika Serikat kemudian melancarkan serangan udara ke wilayah yang dikuasai Houthi.
Militer Amerika mengatakan kepada Related Press bahwa mereka mengetahui klaim tersebut tetapi “tidak ada laporan” mengenai drone militer Amerika yang ditembak jatuh di Yaman.
Para teroris tidak memberikan gambar atau video untuk mendukung klaim tersebut, seperti yang mereka lakukan di masa lalu, meskipun materi tersebut mungkin muncul dalam rekaman propaganda beberapa hari kemudian.
Namun, sejak merebut ibu kota Yaman, Sanaa, pada tahun 2014, Houthi telah berulang kali menembak jatuh drone Basic Atomics MQ-9 Reaper.
Juru bicara angkatan bersenjata Houthi Brigadir Jenderal. Pernyataan itu disampaikan Jenderal Yahya Sarri dalam pesan video yang direkam sebelumnya. Dia mengatakan Houthi menembak jatuh drone tersebut di provinsi Marib Yaman, wilayah yang telah lama disengketakan dan merupakan lokasi ladang minyak dan gasoline penting.
Saare tidak memberikan rincian bagaimana teroris menjatuhkan pesawat tersebut. Namun, Iran telah mempersenjatai teroris dengan rudal permukaan ke udara yang disebut 358 selama bertahun-tahun. Iran membantah mempersenjatai teroris, meskipun senjata buatan Teheran ditemukan di medan perang dan pengiriman laut ke Yaman meskipun ada embargo senjata PBB.
Saleh mengatakan Houthi “terus memenuhi tugas jihad mereka untuk meraih kemenangan bagi rakyat Palestina yang tertindas dan membela Yaman tercinta.”
Setiap Harvester berharga sekitar $30 juta, dapat terbang hingga 50.000 kaki, dan dapat bertahan hingga 24 jam sebelum mendarat.